PERT (Program Evaluation and Riview Technique)


PERT  (PROGRAM EVALUATION AND REVIEW TECHNIQUE)
Kompleksitas sebuah pengelolaan proyek, membutuhkan identifikasi dan pemetaan atas rangkaian kegiatan yang bisa saja harus dilakukan secara serial (berurutan) atau dapat dilakukan secara paralel. Pemetaan ini dapat disusun dalam bentuk model jaringan.
Critical Path Method (CPM) dikembangkan pada tahun 1957 sebagai model jaringan untuk pemetaan alur proyek. CPM adalah metode perancangan alur proyek yang menggunakan perkiaan waktu tetap untuk setiap kegiatannya. Walau mudah dimengerti dan digunakan, CPM tidak mempertimbangkan variasi waktu yang mungkin saja dapat terjadi dan dapat memiiki dampak yang bbesar terhadap target waktu penyelesaian sebuah proyek.
Program Evaluation and Review Technique (PERT) adalah suatu model jaringan yang mampu memetakan waktu penyelesaian kegiatan yang acak. PERT dikembangkan pada akhir tahun 1950-an untuk proyek U.S NAVY's Polaris yang memiliki ribuan kontraktor. PERT dikembangkan agar tercipta ruang/potensi untuk pengurangan waktu dan biaya yang diperlukan untuk penyelesaian proyek tersebut.
Diagram (Jaringan) PERT
Dalam pengelolaan proyek, sebuah 'aktivitas' adalah kegiatan yang harus dikerjakan dan sebuah 'event' atau 'acara' merupakan tahapan penyelesaian dari satu atau lebih kkegiatan. Sebelum sebuah kegiatan dapat dimulai, semua kegiatan yang menjadi prasyarat bagi kegiatan tersebut harus seudah terselesaikan.
Diagram PERT memiliki dua komponen utama yaitu aktivitas (activities) dan tonggak event/acra (milestone). Kedua komponen ini ditandai dengan busur dan titik. Activities digambarkan pada busur dan milestone digambarkan pada titik (lingkaran).

Activities digambarkan oleh busur dan diberi kode A,B.C dst, sebagai simbol Kegiatan A:............, Kegiatan B:.........., Kegiatan C:............., dst. Busur juga diberikan keterangan berapa lama perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan yang bersangkutan. Sedangkan milestone digambarkan oleh titik/lingkaran yang diberi nomor kode 10,20,30 dst, bertujuan untuk memberi ruang apabila kemudian diperlukan penambahan kegiatan diantara masing-masing titik, misalnya diantara titik 10 dan 20, akan ditambahkan titik 15.
Proses perencanaan PERT melliputi langkah-langkah berikut :
1.      Mengidentiifikasi kegiatan (activities) dan tonggak proyek (milestone) yang spesifik.
2.      Menentukan urutan yang tepat dari kegiatan-kegiatan.
3.      Menyusun model diagram jaringan.
4.      Memperkirakan waktu yang diperlukan untuk masing-masing kegiatan.
5.      Menentukan tahapan dan jaur kritis.
6.      Melakukan pemantauan dan evaluasi serta koreksi pada diagram PERT selama proyek berlangsung.
Diagram PERT sangat bermanfaat bagi pengelolaan sebuah proyek karena menyediakan informasi berikut :
·         Jangka waktu penyelesaian proyek.
·         Kemungkinan penyelesaian proyek sebelum tanggal yang ditentukan.
·         Tahapan kegiatan yang kritis, yang dapat dikelola sebagai tambahan waktu bagi tahapan kegiatan kritis.
·         Tanggal kegiatan dimulai dan tanggal kegiatan berakhir (periode program).
Keterbatasan dan kelemahan diagram PERT secara umum adalah bahwa perkiraan atas waktu yang dibutuhkan bagi masing-masing kegiatan bersifat subyektif dan tergantung pada asumsi. Sehingga secara umum PERT cenderung terlalu optimis dalam menetapkan waktu penyelsaian sebuah proyek.
Literasi : NetMBA.Business Knowledge Centre
Pendapat saya
Jadi PERT menurut pandangan saya adalah suatu sistem atau tata cara dalam suatu proyek dalam bentuk model jaringan yang mampu diselesaikan secara acak. PERT dikembangkan pada akhir tahun 1950-an untuk proyek U.S. Navy’s Polaris yang memiliki ribuan kontraktor.PERT ini suatu sistem yang sangat berguna dimana suatu proyek berjalan dengan efesiensi waktu dan tercipta ruang atau potensi dari proyek tersebut. Sebelumnya dalam PERT dapat di tarik kesimpuan bahwa kompleksitas dari sebuah proyek memmbutuhkan pemetaan secara mendalam agar tercipta suatu model jaringan yang yakni akan memberikan sebuah efesiensi waktu dalam pengerjaannya. Artinya kompleksitas ini sama saja dengan perencanaan namun lebih detail atau kompleks untuk memecahkan suatu problem. Kemudian dalam PERT juga terdapat CPM (Critical Path Method), yakni suatu model jaringan untuk pemetaan alur sebuah proyek yang dikembangkan pada tahun 1957. CPM tidak mempertimbangkan variasi waktu yang mungkin saja dapat terjadi dan dapat memiliki dampak yang besar terhadap target waktu penyelesaian sebuah proyek.
Kemudian dalam PERT juga terdapat diagram, diagram ini dibuat agar memudahkan kita untuk bekerja dan sebagai patokan untuk efesiensi waktu. Diagram PERT memiliki dua komponen yakni komponen aktivitas yang berbentuk busur atau garis yaitu untuk menunjukkan kegiatan apa yang akan kita lakukan dan juga untuk memperkirakan waktu pengerjaan. Dan komponen milestone, yakni digambarkan atau berbentuk sebuah titik atau lingkaran, didalam lingkaran atau titik tersebut kita dapat memberi nomor atau angka. Ini bertujuan untuk memberi ruang apabila kemudian diperlukan penambahan kegiatan di antara masing-masing titik, misalnya diantara titik 10 dan 20, akan ditambahkan titik 15 dan selanjutnya.
Proses perencanaan PERT meliputi langkah-langkah berikut:
1.      Mengidentifikasi kegiatan (activities) dan tonggak proyek (milestones) yang spesifik,
2.      Menentukan urutan yang tepat dari kegiatan-kegiatan,
3.      Menyusun model diagram jaringan,
4.      Memperkirakan waktu yang diperlukan untuk masing-masing kegiatan,
5.      Menentukan tahapan dan jalur kritis,
6.      Melakukan pemantauan dan evaluasi serta koreksi pada diagram PERT selama proyek berlangsung.
Diagram PERT sangat bermanfaat bagi pengelolaan sebuah proyek karena menyediakan informasi berikut:
·         Jangka waktu penyelesaian proyek,
·        - Kemungkinan penyelesaian proyek sebelum tanggal yang ditentukan,
·         -Tahapan kegiatan yang kritis, yang dapat berdampak langsung terhadap waktu penyelesaian proyek,
·         -Kegiatan yang memiliki tenggat waktu relatif longgar yang seharusnya dapat dikelola sebagai tambahan -waktu bagi tahapan kegiatan kritis,
·        - Tanggal kegiatan dimulai dan tanggal kegiatan berakhir (periode program).
Jadi dapat disimpulkan bahwa PERT ini sangat berguna dalam menentukan sebuah rpoyek dan menjalankannya namun PERT ini juga hanya merupakan penilaian secara subyektif dan asumsi semata saja tapi tidak menutup kemungkinan bahwa PERT juga menentukan sebuah proyek itu sukses atau tidak.


Sumber ::::http://indrayogaadhigunaharyani.blogspot.com/2012/10/pert-program-evaluation-and-riview.html
Share on Google Plus

About SkyForce

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

1 komentar :

  1. 888sport to register with Betway via WhatsApp | KTM Hub
    888sport is 영주 출장샵 one of the largest 정읍 출장안마 and best betting 제천 출장샵 platforms in the world. of all sports 안양 출장안마 and games 김제 출장안마 in Betway, including Premier League,

    BalasHapus