Manusia sebagai makhluk sempurna yang memiliki akal dan budi pekerti pasti menginginkan keindahan dalam berbagai hal karena keindahan adalah wujud dari harmonisasi antar elemen yang berbeda yang saling menyatu menjadi sesuatu hal yang enak untuk dirasakan oleh indra manusia. Keindahan juga merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan sesuai dengan mata yang melihatnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Keindahan yang berasal dari kata “Indah” memiliki arti sifat-sifat (keadan dan sebagainya) yang indah. Maksudnya segala objek yang memiliki sifat-sifat yang indah dapat disebut dengan keindahan. Contoh dari objek tersebut adalah Alam, Lukisan, Seni Kriya, Suara merdu, Gambar, dan sebagainya. Bila ditilik lagi dari bahasa lain, keindahan dalam bahasa Yunani disebut dengan κάλλος (Kallos), dalam bahasa Inggris disebut Beauty, dalam bahasa Prancis disebut Beau, dalam bahasa Jerman disebut Schönheit, dalam bahasa Korea disebut 미 (mi), Dalam bahasa Rusia disebut Красота (Krasota), dan dalam bahasa Spanyol disebut Belleza.
Sebab-sebab mengapa manusia menerapkan keindahan pada berbagai hal :
Tata nilai yang telah usang
Kemerosotan zaman
Penderitaan Manusia
Keagungan Tuhan
Karena begitu pentingnya implementasi keindahan pada setiap aspek kehidupan manusia, selanjutnya keindahan tersebut diaplikasikan menjadi cabang filsafat yang disebut estetika. Estetika juga berfungsi untuk mempertajam kepekaan manusia akan keindahan. Estetika juga banyak berperan penting dalam implementasi seni diberbagai bidang seperti arsitektur, mesin, komputer, produk sehari-hari, desain baju, tata rias, produk elektronik dan sebagainya. Nilai-nilai estetika yang diimplementasikan pada suatu objek disebut dengan nilai estetis.
Jika kita perhatikan peningkatan nilai-nilai estetis pada suatu produk akan menambah daya guna dan daya nilai produk tersbut. Contoh kasusnya seperti desian dua buah laptop dari produsen yang berbeda. Satu laptop adalah buatan produsen A sedangkan laptop yang lain adalah buatan produsen B. Kedua laptop tersebut memiliki spesifikasi dan fitur yang tidak jauh berbeda. Yang membedakan hanyalah lambang produk serta desiannya. Desain Laptop A cenderung kaku seperti desain laptop pada biasanya dan t ukuran layarnya biasa saja. Sedangkan Laptop B memiliki inovasi dalam desainnya yang sangat futuristik dari chasis laptopnya dan ukuran layarnya lebih tipis dengan layar yang lebih natural. Dari perbandingan nilai estetisnya, tentu sebagian besar masyarakat akan memilih laptop B karena nilai-nilai estetis yang diterapkan dalam desainnya. Dari kasus tersebut dapat kita simpulkan bahwa peningkatan nilai estetis pada suatu produk juga secara otomatis menambah nilai produk yang lain seperti nilai jualnya (ekonomis), nilai fungsionalitas, nilai material, dan sebagainya.
Selain pada objek mati, keindahan juga berlaku untuk makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan, dan manusia. Jika kita perhatikan secara seksama, keindahan pada makhuk hidup selalu diindetikan dengan kata “simetri” yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya memiliki bentuk yang seimbang atau proposional jika ditarik secara garis vertikal. Hal ini juga berkaitan dengan bangsa Yunani yang juga mengenal keindahan dalam arti estetis yang disebutnya symetria. Dalam dunia tumbuhan salah satu yang memiliki nilai estetis tinggi adalah bunga. Untuk hewan kita setuju dengan mengambil contoh kucing. Seperti yang kita tahu bahwa sebagian besar kucing memiliki wajah yang indah dan simetri, ditambah dengan bulunya yang halus membuat mereka semakin menarik. Untuk manusia, biasanya keindahan dinilai dari wajah mereka yang simetris dengan tubuh yang proposional. Ada penelitian bahwa makhluk hidup akan lebih tertarik dengan makhluk yang memiliki wajah simetris dan tubuh yang proposional. Karena baginya itu merupakan nilai estetis pada umumnya.
Dalam kajian agama, khususnya agama Islam keindahan sudah dibahas dalam Alqur'an. Al-Qur’an itu indah. Indah dari segi bahasa, indah dari segi makna, indah dari segala sisi yang akan mewarnai kehidupan manusia. Dengan hanya mendengar bacaan al-Qur’an, hati bisa tersentuh, apalagi jika kita memahami makna yang terkandung di dalamnya. Banyak hal yang memberikan rasa takjub jika berkaitan dengan al-Qur’an, walau hanya dengan mendengar orang membacanya. Pada masa Nabi Saw, kita tahu betapa kerasnya Umar bin Khatab menentang Nabi Saw, namun ketika mendengar bacaan al-Qur’an hatinya sangat tersentuh. Begitu juga seorang kafir Quraisy yang sangat menentang Nabi, yaitu Walid bin Mughirah, seorang pemuda yang terkenal ahli sastra dan intelektual di masanya karena mempunyai banyak keahlian, namun dia seakan merasa tersihir mendengar bacaan al-Qur’an karena keindahan bahasa yang dia dengar dan maknanya yang begitu dalam. Tapi karena keegoaannyalah, dia tidak mau mengakuinya, tapi malah mengatakan Nabi sebagai tukang sihir.
Dalam surat Al A'raaf (7) ayat 26 Allah SWT berfirman :
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. “
Dalam surat Al A'raaf (7) ayat 31 Allah SWT berfirman :
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid[534], makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan[535]. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. “
Dari kedua surat tersebut kita sebagai mukmin diperintahkan untuk selalu mengenakan berbagai pakaian yang indah-indah serta selalu menjaga keindahan dimanapun kita berada karena Allah menyukai hal-hal yang Indah. Semoga dengan tulisan ini dapat mejadi renungan dan pencerahan logika bagi siapa saja yang membacanya.
Sumber ::::: http://affandymuradsite.blogspot.com/2012/04/manusia-dan-keindahan.html?m=0
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar